Header Ads Widget


 

Maraknya Mafia Minyak Mentah di Jalintim dan Diduga Kebal Hukum



SPEEDNEWS.ID, INHU - Aktivitas mafia minyak diduga ilegal di Jalan Lintas Timur (Jalintim) kembali menjadi sorotan. Kali ini, sebuah mobil truck jenis PS HDL dengan Nopol A 8028 T, angkutan diduga membawa minyak mentah (bayat) diduga ilegal terpantau melintas bebas di wilayah Kabupaten Inhu, Riau tanpa ada hambatan, Selasa (22/7).

Saat dikonfirmasi oleh awak media kepada sopir angkutan minyak bayat mengaku, bahwa jalur yang mereka lewati relatif aman.

"Lewat jalan aman pak, karena kalau lewat pos kami kasih melan (uang jalan). Satu pos Rp50 ribu,” ujar salah satu sopir kepada awak media.

Salah satu mobil PS HDL nopol A 8028 T angkutan yang dicurigai milik mafia minyak terlihat berhenti di sebuah rumah makan di pinggir Jalintim. Saat disambangi, sopir mobil tersebut mengakui bahwa kendaraan itu membawa minyak bayat dari Palembang menuju Pekanbaru.

“Iya pak, saya bawa minyak bayat. Ini punya Pak Pen, mantan oknum TNI AU. Saya mau telpon pengurus wilayah Inhu, namanya LS di Kemuning,” jelasnya.

Beberapa jam kemudian, pria bernama LS. Berbadan tegap berambut cepak yang mengaku sebagai koordinator wilayah datang ke lokasi.

Pihak LS sempat meminta agar tidak ada dokumentasi video atau rekaman selama pembicaraan berlangsung. Ia juga membenarkan bahwa mobil tersebut milik Pen dan mengakui adanya praktik memberikan "melan" disetiap pos pemeriksaan.

“Kita memang kasih di jalan, supaya lancar,” ungkap LS.

Upaya awak media untuk melaporkan dugaan ini ke Polsek Seberida terhambat karena kantor Polsek diketahui tutup pada hari Selasa (22/7) dini hari, sekitar pukul 04.35 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan peredaran minyak ilegal dan keterlibatan oknum tertentu dalam aktivitas tersebut.

Sementara itu, Rudi Walker Purba, Tim Komando Garuda Sakti dari Aliansi Indonesia menyatakan kesiapannya untuk segera membuat laporan resmi kepada Markas Besar TNI dan Mabes Polri, terkait maraknya praktik ilegal mafia minyak diduga ilegal diwilayah Provinsi Riau.

Pihak Komando Garuda Sakti menegaskan, bahwa tindakan tegas harus diambil tanpa pandang bulu terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut, baik aktor lapangan maupun pihak-pihak yang membekingi.

"Kami tidak akan tinggal diam. Negara harus hadir untuk menindak tegas mafia minyak ilegal yang telah merugikan negara dan masyarakat. Laporan ini akan kami sampaikan langsung ke Mabes TNI dan Polri sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung penegakan hukum," ujar perwakilan Komando Garuda Sakti

Aliansi Indonesia juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan lembaga penegak hukum untuk bersinergi dalam memberantas kegiatan ilegal yang merusak tatanan hukum dan perekonomian negara khususnya diwilayah Riau. (stone)

Posting Komentar

0 Komentar