SPEEDNEWS.ID, INHU - Azari salah seorang yang mengaku atau di sebut meyaksikan kegiatan Money Politic Uang di pemilihan legislatif bulan lalu dari partai Nasdem dapil 5 nomor urut 5 diduga melakukan kecurangan pemilu legislatif dengan cara money politic uang untuk mencari suara terbanyak dari hati masyarakat.
Azari mengungkapkan peryataan ini kepihak media Senin (03/06/2024) lalu dengan lugas terkesan ada unsur sakit hati, dan kemudian Azari bersama istri yang bernama Fitri ikut di libatkan mencari suara di Desa Candi Rejo tepatnya dusun sentongan berhasil di kumpulkan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga sebanyak 100 KTP.
"Benar saya dan istri saya mencari 100 KTP untuk mendapatkan suara untuk caleg no urut 5 dari Nasdem," ujar Azari
Dijelaskan Azari 1 KTP di hargai 200 ribu jika pakai Mukena 150 ribu dan ini berhasil di bagian oleh pihak tim caleg tersebut yang bernama sisel di rumah Azis sate sentongan Desa Candi Rejo.
"Benar sisel langsung membagikan ke pihak masyarakat KTP yang saya cari biar tepat sasaran saat itu, maka saya kumpulkan di rumah Azis sate di situlah di bagikan sisel uang kepada masyarakat saat malam hari satu hari sebelum pemilihan, dan saya ikut meyaksikan di situ, "kata Azari.
Adapun sakit hati Azari, pihak Tim dari Caleg tesebut tidak memberikan bantuan uang minyak sebagai pelopor pencari suara bahkan di saat pelihan sampai jam 3 subuh kami di suruh mengawal suara di TPS, usai penghitungan suara, ucapan terima apapun tidak ada bahkan dapat kata kata hinaan, ujar Azari.
"Saya akan melaporkan kegiatan curang ini, jika ada pun pihak lain yang melaporkan, saya siap sanksi di Bawaslu Inhu", katanya dengan tegas.
Sementara itu, pemilik nomor urut 5 ketika kontes pemilihan umum (pemilu) inisial FJ ketika di konfirmasi melalui Whatsapp dengan nomor 08226891xxxx tidak merespon, sampai berita ini diterbitkan tim media masih mencoba untuk mendapatkan konfirmasi resmi dari FJ. (stone)
0 Komentar